Friday, October 24, 2008

MEMBANGUN KEPRIBADIAN PENGUSAHA YANG KUAT

Kepribadian yang kita maksudkan disini adalah suatu pengertian yang menyangkut suatu kesan secara menyeluruh tentang diri sesseorang yang dilihat orang lain. Kesan itu merupakan bauran yang unik dari ciri-ciri fisik dan mental yang ada dalam diri seseorang.

Kesan yang ditarik oleh orang lain menjadi positif tentang kepribadian orang, bila yang bersangkutan menunjukkan semua kemampuan, perbuatan dan kebiasaan seseorang baik jasmani, mental, rohani, emosional maupun sosial, sehingga dapat dijadikan panutan bagi orang lain, kecuali keadaan penampilan yang sebaliknya.

Kepribadian yang sehat akan sangat ditentukan oleh kemampuan seseorang untuk terus meningkatkan kedewasaannya dalam mengaktualisasikan sikap dan perilaku yang dapat diterima oleh orang lain dilihat dari sisi rohaniah, sosial, emosional dan intelektual yang bersumber dari kepercayaan diri karena kemampuan untuk menyalurkan segala yang kita ketahui dan segala yang kita kerjakan.

Sikap dapat dikatakan merupakan predeposisi stabil untuk bertindak secara positif dan atau negatif terhadap katagori atau objek tertentu. Misalkan Abdul mempunyai sikap yang negatif terhadap tokoh penguasa.

Sebagai karyawan ia mengatakan kepada rekan-rekannya bahwa para atasannya bersifat diktator. Jadi kita dapat mengatakan bahwa sikap sebagai fokus mental anda dalam memandang dunia luar dimana anda dapat merasa optimistik dan atau pesimistik.

Dalam bahasa sederhana sikap adalah cara anda melihat sesuatu secara mental (kesiapan berpikir dan memahami menurut pola berpikir tertentu) atau dengan kata lain sikap adalahcara anda mengkomunikasikan suasana hati anda kepada orang lain.

Dengan demikian anda dapat memfokuskan atau mengarahkan pikiran anda dalam suatu situasi sebagai peluang ataupun sebagai hambatan seperti halnya hari yang mendung dapat terasa indah, dapat pula terasa buruk, oleh karena itu andalah yang dapat menentukan suatu persepsi sebagai suatu proses memandang atau menafsirkan lingkungan anda.

Dengan memahami terbentuknya sikap, berarti pula kita dapat memahami struktur sikap beserta komponennya yaitu komponen kognitif berupa apa yang dipercayai oleh subjek pemilik sikap, komponen afektif merupakan komponen perasaan yang menyangkut aspek emosional dan komponen konatif merupakan aspek kecenderungan berperilakutertentu sesuai dengan sikap yang dimiliki oleh subjek.

Perilaku adalah segala tindakan yang dilakukan oleh suatu organisme, baik yang dapat diamati maupun jang tidak dapat diamati (seperti pikiran dan perasaan), dengan kata lain peri;aku adalah “gaya”. Jadi setiap manusia akan mengaktualisasikandiri kedalam tiga gaya yang disebut asertif, nonasertif dan agresif.

Perilaku Asertif bersifat aktif, langsung dan jujur dalam mengkomunikasi-kan kesan respek kepada diri sendiri dan orang lain, sehingga memandang keinginan, kebutuhan dan hak satu sama lain adalah sama. Jadi ada kemam-puan untuk mempengaruhi, mendengarkan, dan bernegosiasi sehingga orang lain bersedia untuk bekerja sama dengan suka rela.

Sedangkan perilaku Nonasertif bersifat pasip dan tidak langsung, jadi merupakan kebalikan dari asertif karena ia membiarkan keinginan, kebutuh-an dan hak orang lain menjadi lebih penting dari milik kita, ini berarti menciptakan satu situasi “menang-kalah”

Perilaku Agresif dari milik kita, ini berarti menciptakan satu situasi “menang-kalah”

Perilaku Agresifsifat lebih komplek karena dapat aktif dan atau pasif, jujur dan atau tidak jujur, langsung dan atau tidak langsung, tetapi pada dasarnya mengkomunikasikan suatu kesan superioritas dan tidak adanya respek, jadi kita menempatkan keinginan, kebutuhan dan hak kita diatas orang lain.
Dengan memahami kepribadian, sikap dan perilaku yang diutarakan diatas, maka usaha untuk membangun kepribadian pengusaha yang kuat maka pemahaman kepribadian sebagai personaliti sangat tergantung bagi setiap orang mau mengembangkan kecakapan-kecakapan yang berkaitan dengan ilmu pengetahuannya dan individualitasnya (terlihat dari wajah, perkataan, cara berjalan dan adatnya), sehingga nampak beda dengan orang lain. Jadi kita masing-masing akan memiliki satu kepribadian yang tersendiri, sehing-ga dapat merupakan tulang punggung yang sangat berharga.

Yang menjadi pertanyaan kita adalah bagaimana membangun kepribadian ditengah-tengah pengaruh faktor-faktor internal dan eksternal sehingga dalam setiap berpikir dapat menuntun bersikap dan berperilaku agar usaha menjadi pengusaha dengan keperibadian yang mampu menggerakkan kekuatan kepemimpinan kedalah pengaruh bukan menggunakan wewenang melainkan memberdayakan orang-orang.

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPERIBADIAN

Faktor pendidikan yang terkait dengan formal dan informal sangat mempe-ngaruhi usaha-usaha yang bersangkutan untuk meningkatkan tingkat kede-wasaan intelektual dimana ia memiliki kemampuan untuk membangun satu kebiasaan efektif sehingga ia berkesempatan meningkatkan kecakapan- kecakapan yang dibutuhkan dalam mengikuti perubahan.

Faktor kelamin, sebagai manusia yang diciptahan Tuhan menjadikan laki-laki dan perempuan sesuai dengan kodradnya, tetapi mereka bisa berperan saling melengkapi. Jadi bila anda seorang laki-laki akan berusaha untuk mengembangkan bertingkah laku yang sopan, begitu pula perempuan.

Faktor keluarga, dalam hal ini banyaklah pengaruh dari keturunan sebagai pembawaan dari turun temuran sebagai proses biologis dalam mana ciri-ciri orang tua diteruskan kepada keturunannya.

Faktor kepercayaan, memainkan peranan yang besar mempengaruhi usaha-usaha pengembangan keperibadian karena sebagai manusia yang diciptakan Tuhan, ia percaya dan memiliki keyakinan sehingga ia memiliki keimanan dan agama yang dianutnya. Dengan kepercayaan itu memotivasi kekuatan sikap dan perilaku.

Faktor masyarakat sangat mempengaruhi cara berpikir, bersikap berperilaku bahkan juga menumbuhkan nilai-nilai yang kadang kala bertentangan dalam hidup ini, oleh karena itu setiap masyarakat mempunyai pandangan sendiri-sendiri mengenai keperibadian manakah yang baik dan patut dihargai. Dalam masyarakat, orang biasanya mengagumi pria dan wanita yang dapat mengendalikan perasaan, bermoral teguh dapat menyesuaikan diri dapat bergaul dan ingin memperbaiki dirinya.

Dengan memahami faktor-faktor yang mempengaruhi pengembangan keperibadian tersebut diatas, maka ia mampu berpikir bagaimana sebaiknya memenuhi keperluan dalam perjalanan hidupnya. Yang kita maksudkan keperluan disini adalah tuntutan kodrat kita sebagai manusia yang harus dipenuhi secara benar dan tepat agar dapat meraih keberhasilan dan bahagia.

Kebutuhan keperluan yang kita sebutkan disini meliputi : Keperluan Intelektual yang akan menunjukkan kepada kita agar kita mengenal diri, mengenal realitas hidup, perkembangan intelektual, pengetahuan tentang Allah swt. ; Keperluan Rohani yang mengajarkan kita dengan ilmu Allah untuk cinta kepada Tuhan sebagai sang pencipta, cita-cita moril dan akhlak ; Keperluan Jasmani merupakan kebutuhan untuk kesehatan, makanan bergizi, berolah raga dan atau bermain, perum-buhan wajar dan beristrahat ; Keperluan Emosional yang akan menuntun kecerdasan-kecerdasan yang menggerakkan kemampuan merasakan, memahami, dan secara efektif menerapkan daya dan kepekaan emosi sebagai sumber energi, informasi, koneksi dan pengaruh yang manusiawi, sehingga memberikan kekuatan motivasi untuk menerima diri, kasih sayang, rasa aman, kebebasan dan keberhasilan ; Keperluan Sosial yang berkaitan dengan ambil bagian dan kerja sama, diterima dan diperhatikan, status dan penghargaan, persahabatan dan kasih sayang.

WUJUD KEPERIBADIAN PENGUSAHA BERBASISKAN
MENTAL YANG KUAT

Mental yang kuat ditentukan oleh kemampuan berpikir dengan jelas dan mendalam mengenai suatu pokok persoalan. Menjadi jelas bila kita memiliki pengalaman atas persoalan tersebut. Umumnya dengan banyak pengalaman maka makin banyak pertimbangan-pertimbangan yang dapat dibeikan. Pengalaman dapat diperoleh dengan cara : pengalaman sendiri ; mendengar dan membaca. Oleh karena itu dengan pertimbangan yang keliru disebabkan karena kurangnya pengalaman.

Berpikir dengan mengungkapkan kata yang tersambung dari huruf sehingga menjadi kata yang bermakna, maka wujud keperibadian berbasiskan mental yang kuat dapat terungkap dari unsur huruf menjadi kata yang bermakna seperti yang kita uraikan dibawah ini :

Huruf (M) menjadi MANUSIAWI, artinya wujud manusia yang diciptakan oleh sang pencipta berbeda dengan makhluk lainnya karena ia sebagai mkhluk yang berakal budi, sehinga ia mampu berpikir dalam mengaktualisa-sikan sikap dan perilaku yang positip.

Huruf (E) menjadi EMPATI artinya wujud keadaan mental yang membuat seseorang mengidentifikasi atau merasa dirinya dalam keadaan perasaan atau pikiran yang sama dengan orang atau kelompok lain.

Huruf (N) menjadi NALAR artinya wujud dari pertimbangan baik buruk sehingga semua keputusan harus didasarkan oleh nalar yang sehat menjadi-kan sikap dan perilaku yang memungkinkan berpikir logis.

Huruf (T) menjadi TASAMUH artinya wujud dari sikap dan perilaku atas buah pikiran yang luas dan lapang dada dalam bertindak agar penyabar.

Huruf (A) menjadi AKAL artinya wujud dari potensi rohaniah yeng memiliki pelbagai kesanggupan seperti kemampuan berpikir, menyadari, menghayati, mengerti dan memahami, sehingga kegiatan akal berpusat atau bersumber dari kesanggupan jiwa.

Huruf (L) menjadi LATIH artinya wujud dari usaha yang berkesinambungan untuk membangun dan mengembangkan kebiasaan yang effektif.

Dengan menguraikan huruf menjadi kata bermakna tersebut diatas kita dapat merumuskan keperibadian pengusaha berbasiskan mental yang kuat adalah keperibadian dengan watak MANUSIAWI dengan menempatkan EMPATI dengan proses NALAR secara TASAMUH dengan memanfaatkan AKAL agar LATIH dapat berjalan sesuai dengan usaha membangun kebiasaan yang efektif.
{mospagebreak}

Dengan pemahaman pengertian diatas, kita dapat mengembangkan gagasan atau ide berpikir dalam keperibadian.

BERPIKIR DALAM KEPERIBADIAN

Seorang pengusaha dengan memiliki keperibadian yang cerdas, jujur dan dapat dipercaya akan dapat menuntun sikap dan perilaku yang diharapkan dalam memberikan keteladanan untuk selalu memimikirkan orang yang berada disekitarnya menjadi seorang pengusaha dengan mental yang kuat.

Itulah satu kesan untuk ditumbuh kembangkan dalam suasana dinamika dalam berpikir kritis dan kreatif agar wujud keperibadian pengusaha yang berbasiskan mental yang kuat tumbuh sebagai sesuatu yang bukan dipaksakan dari luar melainkan datang atas dasar kesadaran sendiri.

Pertama yang perlu mendapatkan perhatian adalah bagaimana orang-orang yang berada disekitar kita mampu mengembangkan kemampuan berpikir dengan memanfaatkan otak secara efektif dengan memperhatikan :

1) Pengalaman adalah guru yang terbaik ;
2) Dapatkan informasi dari fakta, sejarah data dalam memberikan penilaia
3) Berikan ungkapan kata-kata yang benar dan mudah dipahami, jangan dapat disalah tafsirkan ;
4) Pergunakanlah kata-kata dengan hati-hati agar berdampak efektif adanya
5) Pergunakanlah alat pikir berupa kesadaran, kecerdasan dan akal yang benar dan terintergrasi ;
6) Aktualisasikan apa yang dipelajari sebelumnya sebelum masalah baru timbul ;
7) Selalu mengembangkan keinginan kedalam peraktek berpikir terbuka ;
8) Kembangkan daya dorong yang dapat menjadi kekuatan motivasi untuk belajar yang berkesinambungan.

Kedua yang perlu mendapatkan perhatian bagaimana kita memiliki satu kemampuan untuk berperan dalam mengamati yang tepat dan berguna, untuk itu disyaratkan hal-hal sebagai berikut :

1) Mampu mengaktualisasikan pemahaman atas perbedaan dalam melihat dengan memandang, Melihat harus diartikan memperhatikan sampai ke hal yang mendetail, memberi interpretasi, dan menarisk satu kesimpulan ;
2) Harus melepaskan diri dari harapan sendiri, jadi haruslah melihat apa yang terjadi sbenarnya ;
3) Jangan terkecoh dari tatapan-tatapan mata yang dapat mempengaruhgi dalam menginterpretasikan apa yang anda lihat ;
4) Pikirkan perbedan dan persamaan apa yang diamati, jadi ia harus mampu memanfaatkan apa yang dilihatnya ;
5) Walaupun obyektifitas yang mutlak sukar ditangkap, namun ia harus mampu menempatkan obyektifitas dalam pengamatan-pengamatan yang dilakukannya.

Ketiga yang perlu mendapatkan perhatian, bagaimana kita dapat meningkatkan keterampilan untuk berusaha menjadi pendengar yang efektif, karena itu perhatikan hal-hal yang kita ungkapkan dibawah ini :

1) Hilangkan kebiasaan mengabaikan pembicaraan-pembicaraan yang tidak menarik ;
2) Cobalah anda renungkan dengan mengukur tingkat penguasaan dalam pembicaraan dengan materi yang dibentangkan ;
3) Jauhkan pikiran dari kefasihan berbicara dengan kemampuan dalam proses yang bersangkutan mempergunakan alat pokirannya ;
4) Pahamilah setiap kata-kata sulit atau asing yang dipakai oleh pembicara ;
5) Tentukan maksud dan tujuan dari pembicaraan sebelum penilaian ;
6) Berikan kesempatan bagi pembicara untuk mengungkapkan pikirannya, jangan terlalu cepat membuat kesimpulan ;
7) Pergunakan cara-cara untuk mengajak bagi orang-orang yang hanya diam saja atau bagi orang-orang yang banyak bicara ;
8) Pertahankan agar tercipta suasana yang menyenagkan dan hindari hal-hal yang dapat menimbulkan emosional.

Keempat yang perlu mendapatkan perhatian, bagaimana anda membiasakan agar memiliki kemampuan untuk membaca secara produktif dengan usaha-usaha seperti dibawah ini :

1) Usahakan setiap hari dalam 30 menit dengan membaca serta seleksi bahan bacaannya ;
2) Buang kebiasaan membaca dengan bersuara atau mulut bergerak, membaca kata berulang-ulang ;
3) Berusaha untuk meningkatkan kecepatan dalam membaca ;
4) Berusahalah membaca dalam satu pandangan pada satu kalimat ;
5) Ketahuilah adanya kata-kata isyarat yang menunjukkan perubahan dari jalan pikiran dan rinciannya oleh penulis ;
6) Pahamilah secara jelas informasi (hasil dari data dsb) yang diperlukan ;
7) Pahamilah pokok pikirannya dan jangan terlarut dalam riciannya ;
8) Pahamilah dengan jelas materi yang diungkapkan ;
9) Aturlah waktu membaca dan usahakan kecepatan membaca serta jangan lupa ada saat mata untuk beristrahat.

Kelima yang harus mendapat perhatian, bagaimana usaha-usaha yang harus dilakukan sebagai usahawan yang memiliki kemantapan peribadi, agar dapat dipenuhi sikap dan perilaku yang konsisten dalam kekuatan mental yang sejalan dengan keinginan dari perubahan itu sendiri sebagai berikut :

1) Tetapkan keputusan strategik peribadi yang realistis yang dapat menjadi daya dorong untuk membangun kekuatan motivasi diri ;
2) Renungkan apa yang menjadi kekuatan dan kelemahan yang dimiliki dan usahakan untuk memperbaiki yang menjadi kelemahan ;
3) Selalu membayangkan sebagai seorang CEO yang memiliki kemampuan dalam menghadapi situasi yang kritis dengan sabar dan bijaksana ;
4) Memiliki sikap yang tegas dalam proses-proses mengambil keputusan ;
5) Tingkatkan kemampuan bergaul dengan siapapun dan pandai menempat-kan diri dimanapun ;
6) Mampu melaksanakan praktek konsep manajemen secara produktif ;
7) Berusahalah menjadi bawahan yang baik dan sekali gus mampu berperan sebagai seorang yang memiliki kepemimpinan ;
8) Belajarlah mempercayai bawahan dengan mendelegasikan wewenang ;
9) Kembangkan selalu untuk berkomunikasi dengan baik kepada atasan dan atau bawahan sehingga selalu siap menghadapi tantantan-tantangan dan kesempatan yang terbuka, sehingga selalu siap menerima setiap tanggung jawab yang lebih besar.

KESIMPULAN

Usahawan dengan keperibadian mental yang kuat dapat menuntun selaku kepemimpinan yang memiliki satu kesan bagi pengikutnya dengan ciri-ciri yang berbeda dengan yang yang lainnya. Sudah tentu ada faktor yang sangat mendorong terbentuknya seperti pendidikan, kelamin, usia, keluarga, dsb.

Dengan memahami unsur kata dalam mental yang kita sebutkan, manusiawi (M), empati (E), nalar (N), tasamuh (T), akal (A), latih (L) agar menjadi kata yang bermakna mendorong orang untuk memiliki kepribadian dalam berpikir dalam memanfaatkan otak, menjadi berguna, meningkatkan kete-rampilan, membaca produktif dan membangun kemantapan.

No comments: